Koruptor punya berbagai cara agar tidak ketahuan Komisi Pemberantasan Korupsi saat akan melakukan korupsi. Salah satunya dengan menggunakan sandi yang mengacu pada kegiatan agama tertentu.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengatakan dari pengalaman selama ini, ada koruptor yang mengajak ketemu rekannya di "pengajian". "Nanti ketemu di pengajian ya," kata Busyro menirukan ucapan koruptor yang percakapannya disadap Komisi Antikorupsi, saat menjadi pembicara di pengajian Majelis Tafsir Al-Quran di Surakarta, Minggu 21 Oktober 2012.
Padahal, kata dia melanjutkan, yang dimaksud pengajian adalah bertemu rekan sesama koruptor di tempat tertentu seperti hotel, untuk merencanakan tindakan korupsi.
Ada juga yang ketika akan bertemu, memakai kata Insya Allah. "Itu penghinaan bagi umat Islam," ujarnya.
Tak hanya itu Para koruptor jua ternyata senang membuat kode dengan buah-buahan, mungkin karena mereka ingin hidup "sehat" dengan melahap "buah-buahan" itu. Tidak heran beberapa kata sandi mengambil nama buah-buahan. Berikut ini sandi yang digunakan para koruptor dari berbagai kasus:
1. Apel
2. Semangka
3. Durian
4. Pelumas
5. Ketua Besar
6. Pak Lurah
7. Kebugaran
8. Penyanyi
()